sumbu.id – Menjelang akhir tahun yang identik dengan perayaan Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) mengambil langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok yang kerap meningkat pada momentum tersebut.
Salah satu langkah utama adalah pelaksanaan Operasi Pasar Murah di 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan yang akan berlangsung mulai 4 November hingga 4 Desember 2025.
Harga Komoditas Mulai Bergerak Naik
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Ahmad Bagiawan, menjelaskan bahwa kenaikan harga bahan pokok di akhir tahun merupakan pola musiman yang selalu terulang.
“Memang sudah menjadi kebiasaan, setiap menjelang Natal dan Tahun Baru harga bahan pokok pasti mengalami kenaikan,” ujar Ahmad Bagiawan, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel
Beberapa komoditas yang mulai naik di antaranya bawang merah, daging sapi, ayam potong, dan telur ayam.
Harga bawang merah naik dari Rp29.000 menjadi Rp35.000 per kilogram, daging sapi kembali ke Rp145.000 per kilogram setelah sempat turun ke Rp125.000, dan telur ayam naik ke Rp35.000 per kilogram dari posisi sebelumnya Rp30.000.
Minyak Goreng dan Beras Masih Stabil
Meski beberapa bahan pokok naik, Ahmad memastikan sejumlah komoditas strategis masih dalam kondisi aman dan stok terkendali.
“Kita perlu bangga, minyak goreng kita aman. Minyak Kita tetap di Harga Eceran Tertinggi Rp15.700 per liter,” jelasnya.
Untuk merek lain seperti Alif, harga berada di kisaran Rp18.000–Rp20.000 per liter. Selain itu, tepung terigu, susu, dan beras juga dilaporkan stabil. Bahkan, produksi beras lokal di Kalimantan Selatan dinilai surplus.
“Produksi beras kita mencapai satu juta ton, sementara jumlah penduduk sekitar 4,3 juta jiwa. Artinya, pasokan beras aman,” tegas Ahmad.
Operasi Pasar Dimulai Awal November
Dinas Perdagangan akan menggandeng berbagai pihak, termasuk Tim Imun Plus dan Badan Pengendali, dengan peran utama sebagai pengawas harga di lapangan.
“Kami akan bergerak di 13 kabupaten/kota mulai awal November hingga awal Desember. Harga yang ditawarkan tentu lebih murah dibanding harga pasar,” ujar Ahmad.
Disdag juga secara rutin melakukan pemantauan harga di pasar-pasar tradisional, sekaligus mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi fluktuasi harga menjelang akhir tahun.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi rutin pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Kalimantan Selatan menjelang momentum besar akhir tahun.
Leave a comment