sumbu.id – Sebuah penerbangan komersial milik Air China terpaksa dialihkan ke Bandara Internasional Shanghai Pudong pada Sabtu (18/10/2025), setelah sebuah baterai litium di bagasi kabin penumpang terbakar dan memicu kepanikan di dalam pesawat.
Insiden itu terjadi di penerbangan CA139, rute Hangzhou–Incheon (Korea Selatan). Dalam pernyataan resminya di platform Weibo, pihak Air China menyebut baterai tersebut terbakar secara spontan saat disimpan di kompartemen bagasi kabin.
“Awak pesawat segera menangani situasi sesuai prosedur, dan tidak ada korban luka dalam insiden ini,” tulis pihak maskapai.
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan nyala api dan asap pekat keluar dari kompartemen penyimpanan di atas kursi penumpang. Teriakan panik terdengar di dalam kabin sementara awak pesawat bergerak cepat memadamkan api dengan alat pemadam.
Berdasarkan data situs pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat lepas landas dari Bandara Hangzhou Xiaoshan pada pukul 09.47 waktu setempat. Pesawat sempat berputar di atas laut antara pantai timur China dan Pulau Kyushu, Jepang, sebelum akhirnya mendarat darurat di Shanghai sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Air China menegaskan langkah pendaratan darurat dilakukan untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang dan awak. Setelah situasi terkendali, pesawat menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Shanghai.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap risiko kebakaran baterai litium di pesawat. Pemerintah China sebelumnya telah memberlakukan larangan sementara terhadap beberapa jenis baterai portabel sejak Juni 2025, menyusul peringatan dari otoritas penerbangan terkait potensi bahaya baterai tersebut.
Baterai litium banyak digunakan pada telepon genggam, laptop, powerbank, dan rokok elektrik. Namun, jika mengalami kerusakan atau korsleting, baterai ini dapat terbakar secara spontan.
Menurut laporan Badan Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat, hingga 30 Juni 2025 tercatat 38 kasus kebakaran atau panas berlebih akibat baterai litium di pesawat penumpang dan kargo. Tahun sebelumnya, jumlahnya bahkan mencapai 89 kasus.
Leave a comment